Translate

Bidang – Bidang Proyeksi


Suatu ruang dibagi menjadi empat bagian yang dibatasi oleh bidang bidang depan, bidang vertikal dan bidang horizontal. Ruang yangdibatasi tersebut dikenal dengan sebutan kuadran.


 

 


 

 

Gambar 4.12. Bidang-bidang proyeksi

 

Ruang di atas bidang H, didepan bidang D dan disamping kanan bidang V disebut kuadran I.

Ruang yang berada diatas bidang H, didepan bidang D dan disebelah kiri bidang V disebut kuadran II.

Ruang disebelah kiri bidang V, dibawah bidang H dan didepan bidang D disebut kuadran III.

Ruang yang berada dibawah bidang H, didepan bidang D dan disebelah kanan bidang V disebut kuadran IV.

 

3.1.2.    Proyeksi Amerika (Proyeksi kuadran III)

 

Bidang bidang H, V dan D untuk proyeksi di kuadran III (proyeksi Amerika) yang telah dibuka adalah sebagai berikut.

Pada            bidang     H ditempatkan pandangan atas.

Pada            bidang     D ditempatkan pandangan depan.

Pada           bidang            V   ditempatkan



Gambar 4.13. Penempatan pandangan pada proyeksi Amerika


pandangan samping kanan.

                                                           

 


Gambar 4.14. Pandangan sebuah bentuk



Gambar 4.15. Gambar proyeksi Amerika dari gambar sebelumnya


 

 

3.1.3.    Proyeksi Eropa (Proyeksi kuadran I)

 

Bila suatu benda diletakkan di atas bidang horizontal, di   depan bidang D (depan) dan disebelah kanan bidang V (vertikal), maka benda tersebut berada di kuadran I. Jika benda yang di kuadran I kita proyeksikan terhadap bidang bidang H, V dan D, maka akan didapat gambar atau proyeksi dan proyeksi ini disebut proyeksi kuadran I yang dikenal juga dengan nama proyeksi Eropa.

Keterangan:

A = titik di kuadran I.

AD = proyeksi titik A di bidang D (depan).

AV = proyeksi titik A di bidang V (vertikal).

AH = proyeksi titik A di bidang H (horizontal).



Gambar 4.16. Titik di kuadran I

 

 


Gambar 4.17. Bukaan proyeksi titik


Bila ketiga bidang   yang saling tegak lurus tersebut dibuka, maka sumbu x dan y sebagai sumbu putarnya dan sumbu z merupakan sumbu yang dibuka atau dipisah, seperti gambar berikut:


  


Gambar 4.18. Proyeksi titik dengan bukaan bidang

 

 

Gambar 4.19. Penempatan pandangan proyeksi Eropa

 

 

Gambar 4.20. Kubus di kuadran I


Selanjutnya batas batas bidang dihilangkan maka menjadi bentuk gambar berikut ini ini.

 

Bila penempatan benda di kuadran I tidak teratur, maka untuk menempatkan sumbu dapat disederhanakan sesuai dengan ruang yang tersedia. Penyederhanaan dapat     di lakukan seperti gambar berikut.

Pada proyeksi kuadran I (proyeksi Eropa), penempatan pandangan samping kanan berada di sebelah kiri pandangan depannya, sedangkan pandangan atas berada di bawah pandangan depannya.


 

 

3.2.        Simbol Proyeksi dan Anak Panah

 

3.2.1.    Simbol Proyeksi

 

Untuk membedakan gambar atau proyeksi di kuadran I dan gambar atau proyeksi di kuadran III, perlu diberi lambang proyeksi. Dalam standar ISO, telah ditetapkan bahwa kedua cara proyeksi boleh dipergunakan. Untuk

 

keseragaman ISO, gambar sebaiknya digambar menurut proyeksi sudut pertama (kuadran I atau kita kenal sebagai proyeksiEropa).

Dalam satu buah gambar, tidak diperkenankan menggunakan kedua proyeksi secara bersamaan. Simbol proyeksi ditempatkan di sisi kanan bawah kertas gambar berupa sebuah kerucut terpancung.

 

Gambar 4.21. Simbol proyeksi Eropa (a) dan Amerika (b)

 

3.2.2.    Anak panah

 

Anak panah digunakan untuk menunjukkan batas ukuran dan posisi atau arah pemotongan, sedangkan angka ukuran ditempatkan di atas garis ukur.

                                         

 

Gambar 4.22. Standar ukuran panah

Gambar 4.23. Penunjukan ukuran


 

 

3.3.        Penentuan Pandangan

 

Untuk menempatkan pandangan atas atau pandangan samping dari pandangan depannya, terlebih dahulu kita harus menetapkan sistem proyeksi apa yang kita pakai; apakah proyeksi di kuadran I (Eropa) atau proyeksi di kuadran III (Amerika)?

Setelah menetapkan sistem proyeksi yang akan dipakai, barulah kita dapat menetapkan pandangan dari objek yang kita gambar tersebut.


 

 

3.3.1.    Menempatkan pandangan menurut proyeksi kuadran I (Eropa).


 


Gambar 4.24. Penempatan pandangan proyeksi Eropa

 

3.3.2.    Menentukan pandangan menurut proyeksi kuadran III (Amerika).



Gambar 4.25. Penempatan pandangan proyeksi Amerika

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DESAIN PRODUK ELEKTRONIK

  Pengembangan Desain dan Produksi Produk Elektronika Praktis   Produk Rekayasa Elektronika Praktis menjadi bagian kebutuhan manusia dal...