Instruksi dasar merupakan instruksi yang digunakan untuk membuat rangkaian logik dari diagram tangga. Instruksi dasar ini ada enam, yaitu : LD, NOT, OUT, AND, OR, dan END. Fungsi dari instruksi-instruksi dasar tersebut adalah sebagai berikut :
1. LD
LD atau singkatan dari Load, yang merupakan instruksi untuk memulai program garis atau blok pada rangkaian logic yang dimulai dengan kontak NO (normally open). Instruksi Load dapat dilihat pada gambar 40.
2. NOT
Instruksi dasar NOT berfungsi untuk membentuk suatu kontak NC (normally close). Pembentukan instruksi NOT dapat menjadi LD NOT, AND NOT dan OR NOT seperti terlihat pada gambar 41.
3. OUT
OUT merupakan instruksi untuk memasukkan program koil
output. Kontak-kontak dari masing-masing
koil output dapat digunakan beberapa kali sesuai dengan yang diinginkan.
4.
AND
Instruksi AND digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih
kontak-kontak input output secara seri. Instruksi AND dapat dilihat pada gambar
42.
5.
OR
Instruksi
dasar OR digunakan untuk menghubungkan dua atau lebih kontak-kontak input atau
output secara paralel seperti terlihat pada gambar 43.
6.
END
Instruksi
dasar END untuk menyatakan rangkaian kontrol yang dibuat telah berakhir. Instruksi
Dasar END sudah ada di dalam program ladder diagram, akan tetapi ketika
menggunakan console programming, instruksi END ini harus dimasukkan.
B.
Instruksi-instruksi Gabungan
Instruksi gabungan merupakan suatu
instruksi yang menggunakan dua buah instruksi dasar untuk menggabungkan dua
blok rangkaian dalam program. Instruksi gabungan tersebut adalah sebagai
berikut :
1.
AND LD
2.
OR LD
Instruksi ini digunakan untuk menggabungkan dua blok rangkaian secara paralel. Instruksi OR LD dapat dilihat pada gambar 45.
C. Instruksi Garis Bercabang
Instruksi garis bercabang merupakan
suatu instruksi yang mempunyai sebuah garis yang terdiri dari dua instruksi
atau lebih dan letaknya setelah input. Instruksi garis bercabang tersebut
terdapat pada temporary relay (TR).
Temporary relay adalah relay bantu yang
digunakan pada rangkaian yang mempunyai dua atau lebih percabangan dari relay
output, timer atau counter. Beberapa TR dapat digunakan sesuai dengan
kebutuhan, akan tetapi tidak dapat melebihi dari jumlah yang ditetapkan pabrik.
Dalam rangkaian, satu nomor TR hanya dapat digunakan sekali saja, sedangkan untuk
nomor-nomor TR lainnya digunakan pada rangkaian lainnya secara berurutan.
Penggunaan TR dapat dilihat pada gambar 46.
D.
Instruksi SET/RESET
Instruksi SET digunakan untuk memaksa
hasil keluaran menjadi ON, sedangkan instruksi RESET / RSET digunakan untuk
memaksa keluaran menjadi OFF. Hasil keluaran yang telah di SET tidak akan
berubah sampai diberi instruksi RESET. Simbol ladder dan data area pada
instruksi SET dan RESET dapat dilihat pada gambar 47 sedangkan contoh
penggunaannya dapat dilihat pada gambar 48.
Dalam penggunaan instruksi SET / RESET,
alamat output pada instruksi SET harus sama pada alamat instruksi RESET.
Seperti terlihat pada gambar 48, jika input 00000 ditekan sekali lalu dilepas
dan input 00001 OFF maka output 01001 akan ON. Output 01001 tidak akan OFF
sampai input 00001 ON.
E. Instruksi KEEP
Instruksi KEEP digunakan untuk memaksa
hasil keluaran menjadi ON. Pada PLC Omron instruksi KEEP sama fungsinya dengan
instruksi SET/RESET. Bedanya pada penulisan programnya, kalau instruksi KEEP,
sinyal input untuk set dan resetnya digabung menjadi satu blok, tetapi kalau
instruksi SET/RESET sinyal input untuk set dan resetnya dipisah menjadi dua
blok. Simbol ladder dan data area instruksi KEEP(11) dapat dilihat pada gambar
49 sedangkan contoh penggunaannya terlihat pada gambar 50.
Dalam contoh penggunaan instruksi
seperti terlihat pada gambar 50, output 01002 akan ON jika input 00002 ditekan
sekali lalu di lepas dan input 00003 OFF. Begitupun sebaliknya output 01002
tidak akan pernah ON jika input 00003 ON walaupun input 00002
ON.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar